Pustakawan MAN 3 Sleman Masuk Tim Juri Lomba Perpustakaan Khusus/Instansi di Lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta Tahun 2019
Sleman (MAN 3). Berdasarkan Surat Tugas Nomor 800/2591 yang ditandatangani oleh Wahyu Hendratmoko, SE., MM., Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Yogyakarta, Rita Susanti, Pustakawan MAN 3 Sleman yang juga pernah dinobatkan sebagai Pustakawan Berprestasi 2017 dari KEMENAG RI ini berkewajiban untuk melaksanakan tugas sebagai Tim Juri guna melakukan verifikasi lapangan dan penilaian dalam rangka lomba perpustakaan khusus/instansi di wilayah Kota Yogyakarta. Adapun pelaksanaan visitasi lomba ini berlangsung selama tiga hari, dari tanggal 6 hingga 8 Agustus 2019.
Sasaran dari pada kegiatan lomba ini terbagi kedalam lima kategori, yakni Kategori Dinas, Badan, Sekretariat Dewan, Inspektorat, dan RSUD; Kategori Kantor, Bagian, BPBD dan Kesbang; Kategori Puskesmas; Kategori Kecamatan; dan Kategori Kelurahan.
Bersama 20 juri lainnya, Rita masuk dalam Tim 1 yang terdiri dari 4 orang. Dimana Tim 1 ini mendapatkan tugas untuk melakukan visitasi dengan kategori Dinas, Badan, Sekretariat Dewan, Inspektorat, dan RSUD di Kota Yogyakarta. “Ada 9 instansi yang akan kami visitasi, yakni Dinas Kesehatan, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan, Dinas Penanaman Modal dan Perijinan, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan Perlindungan Anak, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, RSUD, dan Dinas Perhubungan,” kata Rita.
“Ada 6 komponen yang harus kami nilai dalam lomba ini, yakni komponen koleksi, sarana prasarana, pelayanan, tenaga/SDM, penyelenggaraan-pengelolaan, dan penguat (inovasi dan kreativitas). Dimana di setiap komponennya telah ditentukan skor dan range penilaiannya. Dan diakhir penilaian, juri diharuskan untuk memberikan saran dan masukan guna pengembangan perpustakaan kearah yang lebih baik” tandas Rita.
“Ini adalah pengalaman pertama saya menjadi juri dalam lomba perpustakaan khusus/instansi. Meski tidak jauh berbeda dengan pengelolaan perpustakaan sekolah/madrasah, namun saya harus banyak belajar dan membuka wawasan seluas mungkin apa dan bagaimana pengelolaan sebuah perpustakaan khusus/instansi.” sambung Rita.
“Sungguh, kegiatan ini memberikan kesempatan dan pengalaman luar biasa bagi saya. Visitasi tiga hari yang kami lakukan memberikan banyak hal; ilmu, rekan baru, dan wawasan baru. Dan saya sangat mengapreasi program kegiatan ini, sebagai sebuah langkah nyata untuk meningkatkan pengelolaan, monitoring, sekaligus pembinaan kepada perpustakaan instansi. Semoga dengan kegiatan ini kualitas pengelolaan perpustakaan khusus/instansi dapat meningkat, sehingga dapat memberikan manfaat yang seluas-luasnya bagi para pegawai khususnya dan masyarakat luas pada umumnya,” harap Rita.
Dalam acara penutupan, Triyanta, S.Pd., Kepala Seksi Pengembangan Perpustakaan dan Budaya Gemar Membaca DPK Kota Yogyakarta menyampaikan rasa terimakasih kepada segenap dewan juri yang telah berkenan untuk meluangkan waktu, tenaga dan segenap pikiran sehingga pelaksanaan lomba perpustakaan khusus/instansi di wilayah Kota Yogyakarta tahun ini dapat berjalan sesuai rencana dan harapan kita bersama. “Mohon maaf jika dalam kerjasama ini ada banyak kekurangannya, semoga Bapak Ibu tidak kapok, dan mudah-mudahan kerjasama-kerjasama berikutnya dapat terjalin kembali,” harapnya. (Rta)
Sasaran dari pada kegiatan lomba ini terbagi kedalam lima kategori, yakni Kategori Dinas, Badan, Sekretariat Dewan, Inspektorat, dan RSUD; Kategori Kantor, Bagian, BPBD dan Kesbang; Kategori Puskesmas; Kategori Kecamatan; dan Kategori Kelurahan.
Bersama 20 juri lainnya, Rita masuk dalam Tim 1 yang terdiri dari 4 orang. Dimana Tim 1 ini mendapatkan tugas untuk melakukan visitasi dengan kategori Dinas, Badan, Sekretariat Dewan, Inspektorat, dan RSUD di Kota Yogyakarta. “Ada 9 instansi yang akan kami visitasi, yakni Dinas Kesehatan, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan, Dinas Penanaman Modal dan Perijinan, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan Perlindungan Anak, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, RSUD, dan Dinas Perhubungan,” kata Rita.
“Ada 6 komponen yang harus kami nilai dalam lomba ini, yakni komponen koleksi, sarana prasarana, pelayanan, tenaga/SDM, penyelenggaraan-pengelolaan, dan penguat (inovasi dan kreativitas). Dimana di setiap komponennya telah ditentukan skor dan range penilaiannya. Dan diakhir penilaian, juri diharuskan untuk memberikan saran dan masukan guna pengembangan perpustakaan kearah yang lebih baik” tandas Rita.
“Ini adalah pengalaman pertama saya menjadi juri dalam lomba perpustakaan khusus/instansi. Meski tidak jauh berbeda dengan pengelolaan perpustakaan sekolah/madrasah, namun saya harus banyak belajar dan membuka wawasan seluas mungkin apa dan bagaimana pengelolaan sebuah perpustakaan khusus/instansi.” sambung Rita.
“Sungguh, kegiatan ini memberikan kesempatan dan pengalaman luar biasa bagi saya. Visitasi tiga hari yang kami lakukan memberikan banyak hal; ilmu, rekan baru, dan wawasan baru. Dan saya sangat mengapreasi program kegiatan ini, sebagai sebuah langkah nyata untuk meningkatkan pengelolaan, monitoring, sekaligus pembinaan kepada perpustakaan instansi. Semoga dengan kegiatan ini kualitas pengelolaan perpustakaan khusus/instansi dapat meningkat, sehingga dapat memberikan manfaat yang seluas-luasnya bagi para pegawai khususnya dan masyarakat luas pada umumnya,” harap Rita.
Dalam acara penutupan, Triyanta, S.Pd., Kepala Seksi Pengembangan Perpustakaan dan Budaya Gemar Membaca DPK Kota Yogyakarta menyampaikan rasa terimakasih kepada segenap dewan juri yang telah berkenan untuk meluangkan waktu, tenaga dan segenap pikiran sehingga pelaksanaan lomba perpustakaan khusus/instansi di wilayah Kota Yogyakarta tahun ini dapat berjalan sesuai rencana dan harapan kita bersama. “Mohon maaf jika dalam kerjasama ini ada banyak kekurangannya, semoga Bapak Ibu tidak kapok, dan mudah-mudahan kerjasama-kerjasama berikutnya dapat terjalin kembali,” harapnya. (Rta)